Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Chapter Bab 709



Bab 709 Memaksa Luna Sekeluarga Berganti Marga 

Volume suara Wisnu sangat keras. 

Dalam sekejap, semua tamu undangan yang berada di dalam hall langsung mengalihkan pandangan mereka ke arah Luna sekeluarga. 

Kemudian, hampir semua orang itu menunjukkan ekspresi aneh. 

Belakangan ini, kejadian Keluarga Basagita berganti marga secara bersamaan sudah menjadi bahan tertawaan paling menghebohkan di Kota Banyuli. 

Saat membicarakan hal ini, ada yang memarahi mereka telah mengkhianati leluhur, ada pula yang mencibir mereka. 

Mendengar sindiran–sindiran dan ejekan–ejekan dari orang–orang, anggota Keluarga Basagita benar–benar ingin menghilang ditelan bumi saja. 

Awalnya, melihat mereka adalah anggota yang dikirim oleh Keluarga Misra untuk menyambut tamu, semua tamu undangan mempertimbangkan Keluarga Misra dan kompak tidak mengungkit hal tersebut. 

Namun, siapa sangka di bawah tatapan banyak orang, Wisnu malah menyalahkan Luna sekeluarga tidak berganti marga. 

“Wisnu Misra, jelas–jelas kalian telah mengkhianati leluhur, kenapa kalian malah bangga seperti ini?” 

“Seharusnya kalian berterima kasih kepada Bu Luna sekeluarga. Bagaimanapun juga, mereka yang telah mempertahankan Keluarga Basagita tetap ada.” 

Di antara kerumunan orang–orang itu, ada orang yang membela Luna sekeluarga dengan menyindir Wisnu. 

Bahkan, orang itu sengaja memanggil Wisnu dengan marga Misra. 

“Hahaha 

Mendengar ucapan orang tersebut, semua orang di dalam hall langsung tertawa terbahak- 

bahak 

Saat itu pula, ekspresi Wisnu dan yang lainnya langsung berubah menjadi muram. 

“Tutup mulut kalian!” 

Pembuluh darah di kening Wisnu tampak menonjol. Dia mengentakkan kakinya dan berkata dengan marah, “Memangnya kalian tahu apa? Kami sudah berganti marga. Kelak kami sudah merupakan anggota Keluarga Misra.” 

“Berani–beraninya kalian mentertawakan kami, apa kalian sedang meremehkan Keluarga 

Misra?” 

Dalam sekejap, suara tawa di dalam hall itu langsung mereda. Suasana menjadi hening 

seketika

Walaupun mereka adalah tokoh–tokoh hebat, tetapi setelah dimarahi oleh Wisnu seperti itu, mereka hanya bisa menunjukkan ekspresi muram tanpa berani mengambil tindakan. 

Meskipun tindakan anggota Keluarga Basagita benar–benar memuakkan, tetapi ucapan Wisnu ada benarnya. 

Mulai hari ini, Keluarga Misra yang merupakan keluarga kaya terkemuka selama puluhan tahun akan memiliki keluarga cabang di Kota Banyuli. 

“Bagaimana? Kalian semua sudah nggak bisa berkata–kata lagi, ‘kan? Memangnya kenapa kalau kami berganti marga? Begitu kami berganti marga, kami menjadi anggota keluarga kaya yang terkemuka. Bahkan kalau kalian bersedia mengganti marga kalian, nggak ada keluarga kaya terkemuka yang akan menerima kalian sebagai anggota keluarganya.” 

“Kulihat penyakit iri kalian sudah kumat lagi, harus diobati!” 

Melihat para tamu undangan tidak berbicara lagi, Wisnu malah makin menjadi–jadi. 

Dia menunjuk semua orang dan melontarkan sindiran kepada mereka semua tanpa pandang 

bulu. 

Tidak ada seorang pun yang berbicara. 

Ada orang yang malas untuk beromong kosong dengan Wisnu. 

Di Kota Banyuli, semua orang sudah tahu bahwa keluarga mereka selalu bersikap arogan 

setelah berkuasa. 

Ada pula yang takut pada Keluarga Misra. Kalau bisa, tentu saja mereka tidak ingin mencari masalah dengan keluarga kaya terkemuka itu. 

Melihat semua orang hanya bisa menundukkan kepala mereka dan sama sekali tidak berani berkata–kata dimarahi olehnya, Wisnu merasa sangat bangga. 

Hanya membutuhkan waktu setengah hari saja, dia sudah sepenuhnya terbiasa dengan identitas barunya dan menggunakan nama barunya.. 

Anggota Keluarga Basagita lainnya juga sama saja dengan Wisnu. 

Dia kembali menargetkan Luna sekeluarga dan berkata dengan arogan, “Apa kalian sudah bisu?! Aku bertanya pada kalian mengapa kalian nggak berganti marga!” 

“Wisnu, kamu sudah gila, ya? Aku bermarga Basagita, maka aku akan bermarga Basagita 

seumur hidupku. Aku nggak akan berganti marga.” 

Luna tetap duduk di kursinya tanpa berniat untuk berdiri. 

Dijadikan sebagai pusat perhatian dan dipermalukan oleh Wisnu di depan umum, benar ingin berbalik dan pergi. 

Dia tidak ingin menghadiri perjamuan malam ini lagi. 

Namun, Jacky malah menghentikannya dan mengatakan padanya untuk tidak perlu memedulikan Wisnu dan mempertimbangkan Keluarga Misra. 

Ya, tentu saja dia harus mempertimbangkan Keluarga Misra. 

dia benar- 

“Wisnu, kalian sekeluarga mau berganti marga, ya ganti saja sana. Untuk apa kalian menyeret istriku untuk berganti marga? Dua hari yang lalu, istriku sudah kalian keluarkan dari Keluarga Basagita. Kalau begitu, apa dia masih ada hubungan dengan kalian?” 

Tepat pada saat ini, Ardika berjalan memasuki hall sambil menggandeng Livy. 

Dalam sekejap, satu demi satu suara tawa teredam pun terdengar. 

Sungguh ironi. 

Luna sekeluarga yang dikeluarkan dari Keluarga Basagita dua hari yang lalu, kini malah menjadi anggota Keluarga Basagita yang masih mempertahankan marga mereka. 

Wisnu menunjuk Ardika dan berkata dengan marah, “Ardika, tutup mulutmu! Sekarang al sudah menjadi anggota Keluarga Misra! Kamu nggak berhak berbicara di sini!‘ 

Begitu melihat idiot di hadapannya itu, dia ingin sekali mencabik–cabik pria itu! 

“Wisnu, sudah kubilang kamu memang bodoh.” 

Ardika tertawa dan berkata, “Sekarang kamu menggunakan identitasmu sebagai anggota Keluarga Misra untuk menekan istriku. Kalau istriku sudah berganti marga, dia juga menjadi anggota Keluarga Misra. Saat itu, kedudukan kalian sudah setara.” 

“Kelak, bagaimana kamu bisa menggunakan identitas barumu untuk menekan orang lagi?” 


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.