Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Chapter 684



Bab 684 Bisa Disembuhkan, Tetapi Tidak Mau Menyembuhkan
"Ada masalah ini juga?"
Louis tertegun sejenak, lalu tertawa, "Pria tua ini juga sial. Kemarin dia diculik oleh Thomas dan hari ini dia diculik olehku ...."
Plak!
Begitu selesai berbicara, Louis ditampar oleh Sam.
Bekas tamparan merah muncul di wajahnya.
"Ayah, kenapa kamu memukulku!?"
Louis menutupi wajahnya dan menatap ayahnya dengan marah.
"Aku menamparmu karena kamu menangani masalah ini dengan begitu ceroboh. Orang itu telah menjadi berita nasional dan kamu berteman dengan banyak keluarga besar. Kamu langsung pergi ke Kota Banyuli dan menculiknya. Nggak bisakah kamu suruh orang lain melakukannya!?"
"Jangan bilang kamu mengira Keluarga Mahasura masih bisa berkuasa setelah meninggalkan Kota Serambi!"
Sam menceramahinya.
"Apa salahnya dengan ini? Pria tua itu nggak membuat keributan setelah diculik oleh Thomas. Dia cuma seorang pria yang mencari ketenaran dan kurasa dia akan tetap memilih untuk diam.'
Louis bergumam.
Sam mendengus, tetapi masih merasa itu masuk akal.
Dia bertanya lagi, "Kamu nggak tahu kalau kemarin dia diculik, terus bagaimana kamu tahu dia ada di Kota Banyuli?"
Meskipun Sam mengandalkan dua pisau dapur untuk mencapai statusnya saat ini di dunia.....
Kalau tidak punya otak, dia tidak akan bisa berdiri puluhan tahun.
Sam menyadari sesuatu yang aneh.
"Seseorang dari Keluarga Mahasura di ibu kota provinsi yang memberitahuku, kenapa?"
1/3
Louis bertanya.
Plak!
Sam menamparnya dengan keras lagi.
"Idiot, kamu nggak sadar kalau kamu sedang dimanfaatkan. Begitu aku mati, keluarga kecil kita akan dimusnahkan olehmu dalam dua tahun!"
Sam mengerti rencana Keluarga Mahasura di ibu kota provinsi setelah berpikir sejenak.
Dia marah karena putranya dimanfaatkan tanpa pemberitahuan apa pun. Akan tetapi, dia tidak berpikir menculik Pak Farlin adalah masalah besar.
Sam melambaikan tangannya tanpa daya, "Ayo kita temui Pak Farlin ini."
Setelah Pak Farlin dibawa kembali ke vila, dia ditempatkan di aula tempat Sam biasanya bertemu tamu untuk sementara.
Karena sudah datang, jadi tinggallah sejenak.
Pak Farlin sudah tenang.
Dia meletakkan tangan di belakang punggung sambil memejamkan mata dan mendengarkan jangkrik serta kicauan burung di sekitarnya.
"Pak Farlin, bagaimana tamanku ini?"
Saat ini tawa ceria terdengar.
Suara itu mengguncang rumah.
Sam langsung masuk dengan langkah cepat.
"Ini adalah tempat yang bagus untuk mencari kedamaian di tengah hiruk pikuk."
Pak Farlin memuji dengan santai dan membuka matanya untuk melihat Sam.
Identitas orang tersebut sudah diketahui.
Louis yang berada di belakang Sam mencibir setelah mendengar ini.
Di Kota Banyuli sebelumnya, pria tua ini masih enggan dan berkoar-koar kalau dia tidak akan datang.
Kini setelah mulai memperhatikan lingkungan, dia bersikap seolah sudah pasrah dengan nasibnya.
2/3
"Kalau suka, Pak Farlin bisa tinggal di sini sebentar."
Sam tersenyum dan memperkenalkan dirinya.
Visit Novelxo.org to read full content.
"Namaku Sam, aku benar-benar
minta maaf. Putraku selalu bertindak sembrono dan menculik Pak Farlin di slang bolong. Aku sudah
memberinya pelajaran begitu aku
mengetahuinya!" The content is on
Novelxo.org! Read the latest
chapter there!
Saat berbicara, dia menunjuk ke arah bekas tamparan di wajah Louis.
Louis mendengus dengan sangat kesal.
Pak Farlin tersenyum dan tidak peduli apakah yang dia katakan itu benar atau
tidak.
Pak Farlin berkata, "Kalau begitu, mohon untuk antar aku kembali."
Sam menyipitkan mata.
Visit Novelxo.org to read full content.
Dia menangkupkan tangannya dan berkata, "Aku minta maaf atas apa yang terjadi kali ini. Meskipun putraku sembrono dia juga melakukannya karena berbakti pada orang tua.
Mohon Pak Farlin untuk berbaik hati
dan membantuku menyembuhkan
masalah yang kualami selama bertahun-tahun." The content is on
Novelxo.org! Read the latest
chapter there!
"Aku pasti nggak akan memperlakukan Pak Farlin dengan buruk!"
Pak Farlin menggelengkan kepalanya dan menolak, "Nggak bisa." 1
Visit Novelxo.org to read full content.
Louis langsung melangkah maju dan menunjuk ke hidung,Pak Farlin, "Pak
Farlin, kamu nggak bisa atau nggak En mau menyembuhkannya!?" The content is on Novelxo.org! Read the latest chapter there!
"Aku bisa menyembuhkannya, tapi aku nggak mau."

Next chapter will be updated first on this website. Come back and continue reading tomorrow, everyone!

Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.