Menantu Dewa Obat

Chapter Bab 1377



Bab 1377 Merupakan suatu kehormatan bagi mereka untuk bisa melakukan sesuatu untukku

Sebenarnya Jeremy tidak sedang membual.

Keluarga Winson memang memiliki beberapa perusahaan film dan televisi meskipun tidak terlalu menonjol dalam dunia hiburan dan perfilman itu.

Namun, dengan aset keluarga Winson ditambah dengan jaringan koneksi yang dimiliki oleh keluarga Winson sama sekali bukan hal yang sulit bagi mereka untuk mempromosikan seorang artis apalagi untuk dipromosikan menjadi bintang papan atas!

Jeremy yang mengatakan hal ini juga demi untuk menyenangkan Reva.

Biasanya, para bintang papan atas saja sama sekali tidak dianggap sebelah mata oleh Jeremy, apalagi Sarah yang hanya seorang aktris biasa?

Tentu saja Sarah tahu bahwa Jeremy yang mau membantunya itu karena Reva.

Pada dasarnya, orang-orang yang ada di ruangan ini semuanya memiliki status yang jauh lebih tinggi daripada si David bosnya itu.

Orang-orang ini semuanya adalah orang-orang yang sangat ingin didekati dan disanjung oleh para bintang papan atas.

Dan orang-orang seperti itu hanya bisa berada dalam harapannya saja di waktu lalu.

Namun sekarang, orang-orang ini bersikap sangat sopan sekali kepadanya dan bahkan agak menghormatinya juga dan semua ini berkat Reva!

Dia menjadi lebih terkejut lagi di dalam hatinya karena dia benar-benar tidak mengerti. bagaimana hebatnya pemuda yang penampilannya tampak biasa-biasa saja ini.

Namun dia tidak langsung menjawab ucapan Jeremy. Dia malah menatap Reva yang ada di sebelahnya.

Meskipun kesempatan seperti itu hanya ada sekali dalam seumur hidupnya tetapi dia sangat jelas bahwa dia tidak cukup pantas untuk membuat pilihannya.

Setuju atau tidak itu harus tergantung kepada Reva.

Reva tidak berbicara namun sang pangeran yang ada di sebelahnya berkata, "Pak tua Jeremy, kau jangan khawatirkan tentang hal itu."

"Aku sudah mengatakannya semalam. Aku akan membantu mencarikan seorang manajer untuknya."

"Kau ini sedang apa? Apa kau berencana untuk mengambil alih tugasku?"

Jeremy langsung tertawa dan berkata, "Aduhh, aku tidak tahu kalau pangeran sudah

mengaturnya."

"Maaf yah!"

Reva melirik Jeremy. Harus diakui bahwa Jeremy adalah orang yang hebat dan pandai karena bisa membaca situasi serta bisa meregang sesuai dengan situasinya. Setelah dicela oleh sang pangeran pun dia masih bisa menjawabnya dengan senyuman dan itu menunjukkan bahwa pemikiran Jeremy ini sangat dalam. Reva juga menjadi lebih waspada terhadapnya.

Pangeran menatap Sarah, “Kau tidak perlu khawatir tentang masalah manajermu itu."

"Aku sudah menghubungi beberapa manajer ternama di kota Amethyst dan semuanya adalah orang-orang yang sangat hebat di negeri China ini." "Sarah, nantinya mereka akan menghubungimu secara pribadi."

"Nantinya, kau bisa berbicara dengan mereka dan lihat saja siapa yang memberikan penawaran terbaik, kau bisa memilihnya sendiri." "Kalau merasa tidak puas, kau bisa langsung memberitahukannya kepadaku dan aku sendiri akan berbicara dengan para bajingan ini!" Ucapan sang pangeran ini benar-benar membuat Sarah tercengang.

yang

Dia sangat jelas tentang manajer ternama di kota Amethyst dan setiap manajer itu memegang beberapa bintang papan atas yang harus mereka urus. Manajer seperti ini benar-benar di luar jangkauannya!

Tetapi sekarang, hanya dengan satu ucapan dari sang pangeran saja, semua manajer ternama itu langsung setuju untuk datang dan berbicara dengannya? Seberapa besar sebenarnya pengaruh sang pangeran ini di kota Amethyst?

Sarah benar-benar tidak bisa membayangkannya!

Sarah tersipu lalu dengan suara kecil dia berkata, "Kak pangeran, apa... apa ini pantas?"

"Masalah kontrak ini bisa selesai pun berkat kau.”

"Dan sekarang kalau masalah manajer ini masih harus merepotkanmu juga, aku... aku... aku benar-benar menjadi tidak enak hati..."

Sarah menjadi bingung. Dia benar-benar merasa bahwa dia sudah berhutang terlalu banyak kepada sang pangeran dan Reva.

Dia tidak bisa menerima niat baik sang pangeran lagi.

Sang pangeran mencebikkan bibirnya dengan kesal, "Repot apanya?"

"Hanya beberapa gelintir manajer sampah saja!"

"Merupakan kehormatan bagi mereka untuk bisa melakukan sesuatu untukku. Mereka malah akan merasa sangat bahagia sekali."

"Siapa yang akan merasa bahwa hal ini merepotkan?"

Sarah tercengang. Sang pangeran ini juga terlalu percaya diri, kan?

Para manajer ternama itu semuanya sangat berkuasa sekali di negara ini dan biasanya orang orang harus membuat janji dan mengantre dulu sebelum bisa bertemu dengan mereka.

Jadi bagaimana mungkin mereka akan merasa bahwa itu adalah suatu kehormatan jika melakukan sesuatu untuk pangeran?


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.